Jakarta, Swaranusa7. com-6 November 2024 – Untuk memperkuat nuansa emosional yang mendalam dalam film Sampai
Nanti, Hanna!, Pic[k]Lock Films yang bekerjasama dengan Azoo Projects, Fortius Films, dan City Vision
mengumumkan perilisan soundtrack berjudul “LUKA”. Lagu ini dibawakan oleh penyanyi dan pencipta
lagu berbakat, AIU (Aiu Ratna) yang suaranya berhasil menangkap pergulatan hati dan rasa sakit yang
dialami karakter utama, Hanna. Lagu ini ditulis oleh AIU sendiri, dengan komposisi musik oleh AIU,
Rudye, dan Josaphat Klemens, serta diproduksi di bawah naungan Anoixi Records.
Dengan lirik yang mengalir jujur dan melodi yang menyentuh, “LUKA” membawa pendengar ke dalam
perjalanan penuh konflik batin Hanna, perempuan yang terjebak dalam hubungan yang rumit dan
menuntut kebebasan dari luka yang ia pendam. “Lagu ini ditulis dari hati, dari rasa yang sulit untuk
diungkapkan,” ujar AIU. “Saya berharap setiap orang yang mendengarnya dapat ikut merasakan
perjalanan Hanna melalui setiap lirik dan nadanya.”
Diproduksi oleh Anoixi Records dengan mixing dan mastering oleh Aditya Ary Wardhana, “LUKA”
menghadirkan suasana musik yang intens dan personal. Setiap nada yang tercipta adalah wujud dari rasa
sakit dan kerinduan yang tak terungkap, menciptakan resonansi yang kuat dengan perjalanan Hanna
dalam film. Lagu ini bukan hanya bagian dari cerita, tetapi juga menjadi penghubung antara penonton
dan kehidupan emosional Hanna yang begitu kompleks.
Sutradara Agung Sentausa menyatakan bahwa “LUKA” berperan penting dalam mengantarkan rasa dan
lebih mendalami apa yang dirasakan Hanna, ujarnya. Lagu ini adalah perwujudan emosi terdalam Hanna
dan menghadirkan lapisan emosi dalam kisah yang menyentuh di film Sampai Nanti, Hanna!.
Dibawakan dengan suara AIU yang lembut namun kuat, “LUKA” menghadirkan nuansa yang melengkapi
setiap adegan, membawa pendengar lebih dekat ke dalam kisah Hanna. “Ini adalah lagu tentang
keberanian, tentang bagaimana seseorang berusaha bertahan dan menemukan kekuatannya sendiri,”
lanjut AIU. Dengan dukungan Massive Music Entertainment sebagai publisher, “LUKA” kini dap
dinikmati di berbagai platform musik digital, membawa kisah Hanna ke hati pendengar bahkan sebelum
filmnya tayang.
Film ini siap menyentuh hati para penonton dengan kisah tentang cinta, kesempatan kedua, dan
perjalanan emosional yang mendalam. Bercerita tentang Gani, seorang pria yang percaya bahwa cinta
sejati hanya datang sekali seumur hidup. Selama bertahun-tahun, ia menyimpan perasaannya kepada
Hanna, namun tidak pernah berani mengungkapkannya hingga akhirnya takdir memisahkan mereka.
Hanna, yang kemudian menikah dengan Arya, hidup dalam pernikahan yang tampak sempurna di luar,
tetapi penuh manipulasi dan kekerasan di dalamnya. Apa yang akan terjadi kepada Gani dan Hanna?
Film Sampai Nanti, Hanna! akan tayang di bioskop Indonesia pada 5 Desember 2024. Jangan lewatkan
kesempatan untuk mendengarkan “LUKA” dan rasakan bagaimana lirik dan melodinya menghidupkan
perjalanan Hanna, sebuah perjalanan yang mungkin juga dirasakan oleh banyak orang. Saksikan
bagaimana lagu ini mengiringi perjalanan penuh luka dan harapan Hanna dalam film Sampai Nanti,
Hanna!.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan kisah penuh makna ini. Untuk informasi terbaru,
kunjungi Instagram @sampainantihanna.
CATATAN PRODUKSI
Judul : Sampai Nanti, Hanna!
Sutradara : Agung Sentausa
Produser : Dewi Umaya Rachman
Rumah Produksi : Pic[k]lock Films, Azoo Projects, Fortius Films, City Vision
Tanggal Rilis : 5 Desember 2024 (Bioskop)
Cast : Juan Bio One (as Gani)
Febby Rastanty (as Hanna)
Ibrahim Risyad (as Arya)
Meriam Bellina (as Ibu Hanna)
Anjani Dina (as Saras)
opsis : Gani jatuh cinta sejak pertama mendengar suara Hanna, namun tak
sanggup
mengatakannya kecuali dalam lembar buku harian. Saat ia ingin
mengungkapkannya, Hanna sudah memutuskan untuk menikah dengan Arya,
karena Arya bisa membawa Hanna keluar dari rumahnya yang toxic. Namun
menikah dengan Arya yang verbally abusive dan mentally unstable, justru
membuat Hanna terpuruk hingga ke titik nadir. Pernah terpisah di dua benua,
pusaran nasib membawa Gani berjumpa lagi dengan Hanna, setelah 10 tahun
memendam rasa.
TENTANG PICKLOCK FILMS
Pic[k]Lock Films adalah rumah produksi yang didirikan pada 10 Juni 2008 oleh Sabrang Mowo Damar
Panuluh dan Dewi Umaya Rachman, dua sahabat yang berbagi visi untuk menciptakan karya-karya film
dengan latar belakang sosio-politik-kultural yang kuat. Mengambil spesialisasi dalam biopik dan drama
politik, Pic[k]Lock Films tetap mempertahankan elemen hiburan dalam setiap karyanya. Nama Pic[k]Lock
sendiri diambil dari istilah Picture Lock—tahap akhir dalam proses editing—dan frasa Pick a Lock, yang
melambangkan hasil akhir yang membuka pintu bagi ide-ide baru dan segar.
Sebagai rumah produksi, Pic[k]Lock Films berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman visual yang
mendalam dan menginspirasi. Visi ini diwujudkan melalui berbagai karya film panjang, video klip, iklan
televisi, film dokumenter, program televisi, hingga animasi. Setiap karya yang dihasilkan mencerminkan
upaya untuk mengajak penonton bersentuhan langsung dengan tayangan gambar yang kaya akan pesan
dan makna, serta menjadi medium komunikasi visual yang kuat.
Beberapa karya terkemuka yang diproduksi oleh Pic[k]Lock Films meliputi film Minggu Pagi di Victoria
Park, Rayya: Cahaya di Atas Cahaya, dan Guru Bangsa Tjokroaminoto, yang semuanya telah tayang di
layar bioskop. Selain itu, Pic[k]Lock juga memproduksi serial dokumenter seperti Maestro dan Gue
Jakarta bekerja sama dengan Usee TV, serta The Quest yang dihasilkan bersama Direktorat Perfilman
Musik dan Media Kemendikbud Ristek RI dan Madani International Film Festival. Setiap karya yang
dihasilkan merupakan perwujudan dari semangat Pic[k]Lock untuk terus membuka wawasan baru.
(Swn7.c)