Oleh: Saiful Huda Ems.Swaranusa7.com-Di hari-hari tergenting untuk memadukan pasangan Capres dan Cawapres itu, semua elite sedang sibuk menjajaki kemungkinan terjadinya koalisi antar partai politik. Seorang lelaki yang ganteng dan gagah nampak murung di antara para politisi lainnya yang sedang melakukan pertemuan.

“Mas, kok sampeyan ada disini, kenapa tidak ngumpul di blok Koalisi Indostan Mundur?”. Tanya Mas Hendi, seorang politisi elite dari Partai Merah. “Nggak Mas, saya ingin ngumpul disini saja dengan teman-teman partainya Mas”. Jawabnya.

“Loh, Pilpres periode lalu kan Mas berpasangan dengan Pak Bendot Ndasmoro, kenapa sekarang tak bersamanya lagi?”. Mas Hendi bertanya lagi. “Ah, Pak Bendot Ndasmoro itu gak beres Mas, tangannya suka gerayangan, dan ngajak saya yang aneh-aneh saja”. Jawab lelaki tampan itu.

“Maaf, saya kurang ngerti apa maksudnya Mas? Pak Bendot minta mahar besar maksudnya? Ataukah Pak Bendot mau mengajak mencuri uang kas negara? Atau…apakah Pak Bendot minta diadakan perjanjian, untuk mendapatkan kekuasan yang lebih besar nantinya kalau menang, dan Mas Keanu jadi ban serepnya saja?”. Mas Hendi mengejarnya dengan pertanyaan beruntun.

“Saya tidak mau bicara banyak Mas, hanya satu hal permintaan saya, coba perhatikan, mengapa Pak Bendot Ndasmoro selalu minta dikelilingi para lelaki yang ganteng-ganteng dan agak gemulai. Saya pikir dengan itu saja sudah menjadi petunjuk, ada apa dengan Pak Bendot itu”. Jawab lelaki tampan itu.

“Ooh…jadi itu maksudnya. Hemmm…sekarang saya jadi faham, mengapa Mas Keanu tidak mau lagi maju berpasangan dalam Pilpres kali ini. Ternyata Pak Bendot itu penggemar rudal juga ya?. Tapi maaf Mas, kali ini Partai Merah harus lebih selektif sekali memilih Capres/Cawapres, karena kami trauma sekali dengan penghianatan Marwoto Gemblungiyo yang membuat malu partai kami”. Mas Hendi menjelaskan.

“Apa diri saya diragukan oleh partainya Mas Hendi?” Tanya Mas Keanu. “Ah, tidaklah. Siapa yang tak mengenal Mas Keanu, yang selain populer juga berintegritas. Karenanya Mas Keanu biasanya selalu jadi rebutan elite-elite Parpol untuk dijadikan Capres atau Cawapres yang akan diusungnya. Jadi bukan masalah percaya atau tidak percaya, melainkan partai kami benar-benar lebih ingin mendengar suara aspirasi anggota partai kami”. Mas Hendi mengakhiri perbincangannya.

Beberapa jam kemudian Mas Hendi pulang ke rumahnya didampingi Mas Gatot, Mas Dianta dan Mas Darsono. Di sepanjang perjalanan Mas Hendi berpikir keras, tentang apa yang tersembunyi dalam istana.

Presiden Marwoto Gemblungiyo memang jahat sekali, ia nampaknya tau persis kelemahan Pak Bendot Ndasmoro, mungkin karena itu Marwoto Gemblungiyo memberi umpan lelaki-lelaki tampan untuk diberikan kepercayaan nantinya oleh Pak Bendot Ndasmoro…(SHE).

3 April 2025.

Saiful Huda Ems (SHE).

Ket: Kisah di atas hanya fiktif belaka.

(Swn7.c-)

By Admin7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *