Jakarta, Swaranusa7.com-

Di Hotel Borobudur wilayah Jakarta Pusat diselenggrakan perayaan hari ulang tahun kota Jakarta yang ke-458.

Penyelenggaraan pagelaran pencak silat tradisi budaya tradisi Betawi dalam momen ini berhubungan dengan ulang tahun Jakarta yang ke-458 bersamaan dengan discovery Betawi Park in Kalsel di Hotel Borobudur Jakarta.

Suatu kehormatan buat kita Betawi punya budaya yang sedemikian heterogen di Jakarta. Jadi nyaris tidak bisa kita lihat setiap hari bahwa Betawi itu sebenarnya punya budaya yang cukup bagus . Pada kesempatan ini akan lihat bersama bahwa silat merupakan suatu budaya. Bahkan sampai tingkat itu sendiri bisa dilihat budayanya ada silat pertahanan atau kejuaraan.

Dalam penyelenggaraan ini yang kita kembangkan adalah budayanya karena di hotel Borobudur Jakarta ini berkomitmen untuk menjaga budaya, seni dan kekayaan Indonesia secara umum.

Jadi dengan bangga di Hotel Borobudur Jakarta acara ini bisa diselenggarakan. Semoga acara ini berjalan dengan lancar, diberikan kebaikan karena ini Betawi pohon salam daunnya7.

Yusron sebagai Ketua Umum Pencak Silat memberikan penjelasan.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, pagelaran pencak silat betawi di hotel ini tentu saja kami menyambutnya dengan gembira karena ini adalah sesuatu hal yang membanggakan, karena di Hotel yang semewah ini pencak silat bisa hadir dan Semoga apa yang dilakukan oleh Hotel Borobudur ini bisa menjalar ke hotel-hotel lainnya dan saya rasa selaras dengan kebijakan pemerintah DKI yang menghendaki kota Jakarta menuju kota Global yang berbudaya sehingga inti dari budaya di masyarakat itu yaitu budaya Betawi bisa hadir tidak hanya di ruang-ruang publik tapi juga di ruang-ruang eksekutif seperti ini,” ungkapnya.

Yusron menjelaskan sejarahnya, bahwa Pencak Silat berdiri tahun 2016 ini diawali ketika Ia masih bekerja di TV One sebagai eksekutif produser. Yusron membuat program yang lain tidak terlihat dan mengucapkan semua perguruan-pergruan tradisi di seluruh Indonesia diantaranya yang banyak mereka cover adalah perguruan di Jakarta.

Dari mereka-mereka inilah akhirnya muncul lagi untuk membuat sebuah apresiasi yang dicoba diawali dengan di car free day yaitu pagelaran Tangsi 1000 pangsi di car free day yang waktu itu didukung oleh ketua umum sekda Provinsi DKI Jakarta yang juga aktif. Ketika tahun 2017 Indonesia mengusulkan agar pencak silat tradisi ini menjadi Warisan Budaya tak Benda Dunia di unesco dan asrabi, kemudian memperluas jaringannya dengan rekan-rekan dari pencak silat tradisi lainnya diantaranya di Bandung dengan masyarakat pedes Indonesia juga dengan beberapa komunitas-komunitas pencak silat di Jawa Timur, Bali, Sumatera, Sumatera Barat, dan di beberapa daerah lainnya.

Kementerian (waktu itu Kemendikbud) membentuk tim 15 yang membuat usulan agar pencak silat tradisi ini menjadi Warisan Budaya tak Benda Dunia.

Alhamdulillah bentukan tim 15 itu Kebetulan Yusron ada di sana diketuai oleh Pak Edi Nalapraya (almarhum) dan 2019 akhirnya dinyatakan oleh UNESCO bahwa Pencak Silat adalah Warisan Budaya tak Benda Dunia berasal dari Indonesia yang pertama 2019 itu ditutup lalu di Bogor Utara dan ini sebuah hal yang membanggakan tapi juga harus dicermati karena dengan dinyatakannya sebagai Warisan Budaya Dunia berarti warga dunia berhak memiliki atau berhak memainkan atau mempraktekkan pencak silat sebagai tradisi.

Kekhawatiran akan terjadi apabila kita tidak memelihara dan apa yang dilakukan oleh Borobudur ini adalah salah satu syarat dari bahwa Pancasila Indonesia ini adalah Warisan Budaya tak Benda Dunia yang ditetapkan oleh UNESCO karena ada 4(empat) kriteria yang digariskan oleh Unesco bahwa

Pertama sesuatu benda atau sesuatu yang menjadi Warisan Budaya itu harus memiliki perkumpulan artinya memiliki guru-guru besarnya perkumpulan-perkumpulan. Pencak silat memenuhi unsur itu.

Kedua harus memiliki agenda. Apa yang dilakukan oleh Hotel berburu ini adalah mengisi agenda kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pencak Silat di televisi dan sebagainya.

Ketiga harus ada murid-muridnya, masyarakat dengan komunitas. Hampir di seluruh perguruan tradisi di Indonesia memiliki komunitasnya.

Keempat ada literasinya, karena itu Sekali lagi kita menyambut gembira apa yang dilakukan oleh Hotel Borobudur ini bukan hanya mengangkat pencak silat yang dulu dipandang sebelah mata tapi juga ikut memelihara dan mengembangkan pencak silat tradisi sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia.

Demikian penjelasan Yusron tentang sejarah bahwa bagaimana Pencak Silat me jadi Warian Budaya tak Benda oleh Unesco.

Swn7.c/N.Tnjg,–

By Admin7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *