S

Jakarta, Swaranusa7. com-Pernyataan Pak Kasmudjo di Kompas yang saya posting di FB saya itu justru menunjukkan pengertian yang seperti ini:

Jokowi yang pernah berbelit-belit menyebut Pak Kasmudjo pernah jadi dosen pembimbing akademiknya itu bohong. Karena waktu itu Pak Kasmudjo hanyalah seorang Asdos dan tidak pernah jadi Dosen Pembimbing Akademiknya Jokowi.

Kedua, pihak Jokowi juga pernah mengatakan dan menunjukkan juga skripsinya, bahwa Dosen Pembimbing Skripsinya adalah Prof. Soemitro, tapi kemudian dibantah oleh anaknya Prof. Sumitro, bahwa ayahnya namanya gak pakai OE namun cukup U, Sumitro, bukan Soemitro seperti yang ada dalam Skripsi Bodongnya Jokowi. Apa supaya dianggap sesuai ejaan jadul hingga memalsukan nama Pak Sumitro jadi Soemitro?😂

Keiga, Bagaimana tidak layak disebut Skripsi Bodong, lulus kuliah di Ijazah Bodong tahun 1985, tapi Skripsinya baru ditulis tahun 2018, itupun atasnya ada keterangan Tesis. Skripsi dan Tesis berbada, Pak Bodong. Skripsi itu Bahasa Madura, Tesis itu Bahasa Gresik dan Soroboyo, sedangkan kalau Disertasi itu Bahasa Bawean ! Haha… 😂

Jadi sudah mengerti belum Pak Bodong, bedanya Skripsi, Tesis dan Disertasi?.😂

Nah, begitulah hal yang bisa saya jelaskan pada kalian, hei para Buzzer Mukidi yang tidak faham Ilmu Logika, namun sukanya hanya baca majalah yang mirip dengan Majalah Bobo atau Cerita Tentang Doraemon, harusnya mengerti kemana arah postinganku di FB ku tadi.

Karena itu lain kali jangan asal komen nyinyir ke saya saja, kalau masih belum mengerti kemana arah postingan saya. Oke Dul? 😂(SHE).

15 Mei 2025.

Saiful Huda Ems (SHE).

(Swn7.c-)

By Admin7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *